Etika kampus dan media digital
Etika dalam kampus di Universitas Widyatama yaitu SATOTEMA adalah sebuah metode aplikasi untuk membiasakan diri dalam bertatakrama di lingkungan kampus atau Universitas Widyatama, dan hal ini harus terucap pada pribadi yang bertatakrama. Singkatan SATOTEMA yaitu: 1. Sa= Salam.
2. To= Tolong.
3. Te= Terima kasih.
4. Ma= Maaf.
Media digital adalah media yang dikodekan dalam format yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable). Konsep Media Digital adalah biner yaitu 0 dan 1 menggunakan gelombang diskrit. Media digital dapat dibuat, dilihat, didistribusikan, dimodifikasi dan bisa bertahan pada perangkat elektronik digital. Proses digital menggunakan logika Algoritma. Program-program komputer dan perangkat lunak seperti citra digital, digital video: video games; halaman web dan situs web, termasuk media sosial; data dan database; digital audio, seperti mp3, mp4 dan e-buku adalah contoh media digital. Media digital sangat berbeda dengan media analog yang mengandalkan sistem manual seperti media cetak, buku cetak, surat kabar dan majalah yang masih bersifat tradisional seperti gambar, film tape audio dan lain-lain.
Dalam era modern kombinasi antara Internet dan komputasi personal, menyebabkan media digital membawa dampak dan masalah dalam dunia penerbitan, jurnalistik, hiburan, pendidikan, perdagangan dan politik. Media Digital juga telah menimbulkan tantangan baru terutama bagi hukum yang melindungi hak cipta dan kekayaan intelektual, dalam gerakan konten terbuka di mana pencipta konten dengan sukarela menyerahkan sebagian atau seluruh hak-hak hukum mereka untuk pekerjaan mereka. Kini Media digital sudah memasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat dan dampaknya telah terasa bagi masyarakat luas dan itu menunjukan bahwa media digital adalah awal sebuah era baru dalam sejarah industri yang disebut era Informasi, dan telah mengarah ke masyarakat paperless di mana semua produk informasi pada media yang diproduksi dan dikonsumsi berbasis komputer. Namun, tantangan menuju transisi media digital, termasuk produk undang-undang yang mengatur hak cipta, sensor, digital divide, adalah momok menuju era kegelapan digital (digital dark age) di mana media yang lebih tua menjadi tidak dapat diakses ke sistem baru atau tidak bisa diupgrade ke sistem informasi. Sedangkan media-media Digital yang signifikan, luas dan kompleks telah memberi dampak pada masyarakat dan budayanya.
Kemajuan teknologi belakangan ini sungguh luar biasa. Jika dulu hanya ada media telepon dan SMS, untuk berinteraksi, maka di era digital seperti sekarang, ada blog, media sosial, aplikasi chatting, video call, dan lain-lain. Selain kaya pilihan, media digital masa kini juga memiliki beberapa kelebihan. Pertama, lebih hemat biaya, karena hanya memerlukan koneksi wi-fi, atau paket data internet, sebagai modal utama. Dengan demikian, kita tidak perlu pusing, jika harus sering berkirim pesan, atau menelepon tiap harinya. Karena, besaran biayanya jauh lebih murah, daripada bertelepon atau berSMS. Kedua, media digital bersifat multifungsi. Karena tidak hanya sekedar untuk menelepon atau berkirim pesan, media interaksi digital juga menjadi sumber informasi, tempat berjualan, bermain game, tempat mencari kerja, atau mencari jodoh. Belakangan, media interaksi digital, mulai menyaingi peran media televisi dan radio, dengan adanya layanan streaming, dengan jangkauan lintas batas. Selain itu, muncul juga situs media online, yang perlahan menggeser peran media cetak. Ketiga, media digital saat ini sudah menjadi ‘kantor’ baru bagi jutaan orang. Karena, media digital menjadi sarana banyak orang, untuk mengasah potensinya, baik dalam hal menulis, berdagang, menyanyi, atau yang lainnya. Dari media digital inilah, masyarakat dapat memberdayakan dirinya. Sehingga, mereka dapat mandiri secara finansial dan ekonomi.
Kelompok 43
Nama mentor: Yogi Maulana Yusuf, Tuti Fitria, dan Reqi Rachmawan
Kordiv : Muhammad Rizky Nugraha
Wakordiv : Putri Nabila Noviyanti
Penanggung jawab mentor : Rahma Anjani Khalid dan Wiedhy Rahmadhansyah A

#widyatama #mahasiswa #bandung #prestasi #generasi utama.

Print Friendly, PDF & Email